Posted by: indranurpratama | May 11, 2014

Nasihat Dari Seorang Murobbi Tentang Diri

Kenali diri dengan baik. Fahami kelebihan dan kekurangannya. Karena biasanya, ujian diberikan bersesuaian dengan letak kekurangan seseorang. Dengan mengetahui kekurangan diri, seseorang bisa melakukan tindakan-tindakan antisipatif. Ini juga bisa membuat seseorang menghindari dan menjauhkan segala sebab yang mungkin mengantarkannya pada kesalahan dalam menyikapi ujian yang diberikan.
Misalnya seseorang yang lemah dalam pengelolaan uang. Maka, sebisa mungkin, untuk tidak menerima amanah dari keluarga, organisasi, atau instansi tempat bekerja yang terkait dengan pengelolaan dan pengaturan uang.
Atau, misalnya seorang pemuda yang labil dalam masalah syahwat. Maka, seiring diri menyiapkan untuk mampu menikah, minimalisir setiap penyebab yang mungkin menggoda. Mulai dari menahan pandangan, bergaul dengan orang shaleh, mencari lingkungan yang baik, sibukkan dengan amal shaleh dan hindari ketersendirian. Karena, ketika sendiri, setan akan lebih mudah menggoda.

 

Dikutip dari postingan Facebook Erwin Budi Setiawan

DSC_0273

Pada suatu sore di site ITP Padang, aku dan tim ku Desrizal, Dedi Sukri, dan Al Akraf ngerjain troubleshoot BTS yang sejak tadi siang belom naik-naik juga 1 sektornya hingga pada akhirnya kami hendak melakukan penggantian RRUS dari sektor BTS yang bermasalah itu. RRUS merupakan modul yang bertugas untuk memberikan resource kanal pagi pengguna sinyal seluler yang terletak dekat dengan antena sektoral. Untuk melakukan penggantian RRUS ini diperlukan tali tambang dan katrol agar RRUS bisa naik ke ketinggian 50 meter, belum lagi berat RRUS yang cukup menguras tenaga.

DSC_0275Setelah dilakukan penggantian RRUS yang begitu berat diketinggian 50 meter, ternyata problem belum solve juga. Pada saat yang bersamaan atasan ku nelpon juga dan bertanya tentang dokumen yang kurang. Pada saat itu aku tahu bahwa dokumen yang dimaksud itu udah ilang karena kemarin-kemarin udah 3 kali aku cari tapi kagak ketemu sampai ngelibatin banyak orang buat nyari nya.  Di tengah-tengah kerisauan akibat 1 sektor yang belum juga solve dan dokumen yang ilang kemarin adzan Maghrib pun berkumandang. Sejenak aku tinggalkan pekerjaan troubleshoot dan mencoba untuk minta tolong sana sini untuk membuat ulang dokumen yang ilang itu untuk menghadiri sholat berjamaah Maghrib di Masjid dekat dengan site ITP Padang.

Sholat Maghrib berjamaah pun telah selesai aku lakukan, aku kembali ke site ITP Padang untuk melakukan pengecekan terhadap tim ku, apakah mereka sudah menemukan solusinya. Beberapa skenario swap optik dan SFP pun sudah kami lakukan untuk menemukan problem pada RRUS atau optik atau SFP pada BTS. Tinggal 1 hal yang belum dilakukan, yaitu melakukan penggantian DUG yaitu modul Data Unit pada BTS. Seketika itu aku menelpon driver untuk mengantarkan modul tersebut ke site ITP Padang. Tak terasa adzan Isya pun berkumandang, oke kali ini aku harus benar-benar berharap bahwa keajaiban dari Alloh itu akan turun ketika kita udah nyerah dan hanya kepada Alloh kita minta tolong.

Setelah sholat Isya, gojengan pun aku masukin di kotak amal dan bismillah aku mendatangi site ITP Padang kembali. Driverpun telah tiba. Sangat mengejutkan mendengar tim ku berkata “tadi didoain ya ndra, makanya naik nih BTS nya”, alhamdulillah ya Alloh akhirnya ditolong juga troubleshootnya dengan cara ganti DUG pada BTS, alhamdulillah hehehe.

DSC_0276

Selesai troubleshoot bukan berarti selesai juga problem hari itu, karena aku harus mencari dokumen yang ilang itu, untuk kemudian disetorkan ke atasanku malam ini juga. Tidak lama kemudian salah satu koordinator mitra yaitu Pak Alidar, menelponku dan mengabarkan bahwasanya kami punya copy nya pak perihal dokumen yang aku cari selama ini. Alhamdulillah akhirnya dengan semangat aku kembali ke kantor untuk menyelesaikan kekurangan dokumen yang ditagih oleh atasan ku. Terima kasih Alloh 😀

Posted by: indranurpratama | August 4, 2012

Spiritual Reading by Ust. Yusuf Mansur

Artikel ini dikutip dari akun sosial media milik Ust. Yusuf Mansur, semoga bermanfaat.
Tingkat konsumsi buku per orang per tahun. (spiritual reading)
Jepang = 40 buku.
Eropa = 10 buku.
Arab = 20 lembar.
Indonesia = tidak di ketahui.

Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berfikir, belajar dan menyebarkannya. Kita tlah di beri contoh oleh para ulama terdahulu dalam menuntut ilmu. Sehingga terlahirlah kitab-kitab klasik karangan para ulama terdahulu yang masih bisa kita pelajari sampai sekarang.

Tetapi sekarang nampaknya yang meneruskan tradisi mencintai ilmu sebagaimana di contohkan ulama terdahulu adalah dunia nom muslim. Dari data di atas bisa kita ketahui bahwa kita dan bangsa arab masih menjadi pemalas dalam menuntut ilmu. Padahal banyak ayat yang bertanya “apakah kalian tidak berfikir?”

mari kita lahirkan generasi penghafal Al-Quran tetapi juga cerdas dalam berbagai disiplin ilmu.

Mari kite amalkan ayat yang pertama turun. “BACALAH DENGAN MENYEBUT NAMA TUHANMU”

Posted by: indranurpratama | May 18, 2012

Memaknai Takdir

Potongan artikel ini saya dapatkan dari sebuah rubrik di situs republika.co.id dengan judul Memaknai Takdir dalam Kecelakaan Pesawat Sukhoi,tapi ada poin penting yang tertera pada artikel ini,penulis mengatakan(Dr HM Harry Mulya Zein):

Kesadaran manusia untuk beragama merupakan kesadaran akan kelemahan dirinya. Terkait dengan fenomena takdir, maka wujud kelemahan manusia itu ialah ketidaktahuannya akan takdirnya. Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi. Kemampuan berfikirnya memang dapat membawa dirinya kepada perhitungan, proyeksi dan perencanaan yang canggih. Namun setelah diusahakan realisasinya tidak selalu sesuai dengan keinginannya. Manuisa hanya tahu takdirnya setelah terjadi.

Oleh sebab itu sekiranya manusia menginginkan perubahan kondisi dalam menjalani hidup di dunia ini, diperintah oleh Allah untuk berusaha dan berdoa untuk merubahnya. Usaha perubahan yang dilakukan oleh manusia itu, kalau berhasil seperti yang diinginkannya maka Allah melarangnya untuk menepuk dada sebagai hasil karyanya sendiri. Bahkan sekiranya usahanya itu dinilainya gagal dan bahkan manusia itu sedih bermuram durja menganggap dirinya sumber kegagalan, maka Allah SWT juga menganggap hal itu sebagai kesombongan yang dilarang juga (Al Hadiid QS. 57:23).

Wallohu’alam.:D

Posted by: indranurpratama | May 14, 2012

Tergantung Wadah yang Kita Miliki

Maksudnya apa?

Mungkin kita pernah mendengar bahwa semakin luas wadah air yang kita miliki maka akan semakin banyak air yang dapat kita tampung.Coba kita refleksikan terhadap ujian atau cobaan hidup yang mungkin kita sering merasakan berat,mungkin daya tampung kita yang kurang besar dalam menghadapinya.

Contah lain adalah bagaimana kalau kita mencampurkan 1 sendok teh garam ke 1 cangkir gelas air?mungkin air tersebut setelah kita rasakan akan menjadi asin.Namun lain halnya ketika 1 sendok teh garam tersebut dicampurkan ke sebuah kolam renang yang berisi penuh air,maka nyaris tidak ada rasa asin yang kita rasakan pada air kolam tersebut.

Tidak selamanya juga bulan itu sabit tapi pasti bulan tersebut akan berubah menjadi bulan purnama.

Intinya adalah seberat apapun ujian yang kita hadapi dalam kehidupan ini,cobalah untuk melapangkan hati kita dan percaya bahwa ada masanya ujian tersebut berubah menjadi sebuah kenikmatan pada suatu hari,

Tidaklah Alloh memberikan ujian kepada seseorang melainkan Dia tau yang terbaik buat hambaNya.:D

Older Posts »

Categories